Oleh: akusdinar | Februari 24, 2010

TOEI Reefer Line Ltd Jajaki Kerjasama Dengan STP Jakarta

Beragam upaya banyak dilakukan oleh perguruan tinggi-perguruan tinggi yang memiliki tujuan meningkatkan kualitasnya baik secara organisasi, akademis maupun output-nya (alumni). Salah satu cara yang populer dijalankan adalah dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti lembaga pemerintah, perguruan tinggi (university to university) dan perusahaan baik lokal maupun asing.

Sejalan dengan visi yang diemban oleh Sekolah Tinggi Perikanan (STP) untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi profesional dibidang kelautan dan perikanan yang berdaya saing internasional, maka STP membuka peluang kerjasama yang saling menguntungkan dengan semua pihak termasuk stakeholder dari luar negeri. Medio Juni lalu (18/6) Ketua STP Dr. Maimun, M.Ed menerima kunjungan delegasi perusahaan pelayaran TOEI Reefer Line Ltd Jepang. Delegasi tersebut diantaranya Ms. Rie Okubo sebagai Superintendent Crewing Departement dan Mr. T Kometani sebagai Senior Manager Technical Departement serta 2 orang wakil perusahaan di Jakarta. TOEI Reefer Line Ltd merupakan salah satu perusahaan pelayaran terbesar yang berkantor pusat di Tokyo.

Berdasarkan pembicaraan awal yang telah dilakukan medio November tahun lalu,  TOEI Reefer Line Ltd berminat untuk menggunakan alumni STP sebagai crew kapal di perusahaannya. Menurut pengakuan Okubo, “Kami memiliki beberapa crew yang bekerja di kapal kami, menurut laporan dari pihak kapal crew tersebut bekerja dengan baik dan dapat diandalkan dalam mengerjakan tugas di atas kapal selain memiliki sikap (attitude) yang mengesankan”. “Setelah dievaluasi dan diminta keterangan dari lulusan mana, dia menjawab Sekolah Tinggi Perikanan di Jakarta. Dari keterangan tersebut kami coba menghubungi perwakilan kami di Jakarta untuk mencari  alumni STP untuk dapat bekerja di perusahaan kami” tambahnya.

Perusahaan yang memiliki reputasi baik di dunia Internasional telah mengakui kualitas lulusan STP, sehingga untuk ketiga kalinya delegasi TOEI mengunjungi STP untuk melakukan kerjasama dalam seleksi calon crew kapal Jepang. Akhirnya terjadwal tanggal 18 Juni dilaksanakan sesi interview bagi taruna semester VIII Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan (TPI) dan Program Studi Permesinan Perikanan (MP). Jumlah taruna yang mengikuti sesi ini sebanyak 25 orang dan hasil seleksi menunjukkan 4 orang lulus dan akan diterima bekerja di TOEI Reefer Line Ltd. Keempat taruna tersebut diantaranya : Teguh Santoso (TPI-Kendari), Didik Agus Suwarsono (TPI-Lamongan), Rizki Sutardi (MP-Bogor) dan Fajrin Ridyansyah Halil (MP-Mataram).

Okubo menuturkan, “Sejujurnya kami sulit menentukan siapa yang akan terpilih jika melihat kemampuan dan kepribadian yang mereka miliki, sehingga kami sepakat menambah kuota penerimaan”. Hal senada disampaikan Dr. Maimun, M.Ed, “Kurikulum STP memang dikonsep untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing dan memiliki mental/kepribadian yang kuat sehingga mampu mengerjakan tugas dilapangan dan dapat bekerja dimana saja sekalipun diluar negeri”.

Menanggapi kesempatan yang diberikan TOEI kepada STP, Eddy Sugriwa Husen, S.Pi,MM selaku Ketua Jurusan TPI menuturkan, “Kami menyambut baik upaya yang dilakukan pihak TOEI untuk menjalin kerjasama dengan STP, hal ini memberikan stimulus bagi taruna junior untuk lebih serius mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja seraya meningkatkan prestasi di kelas”. “Sehingga kami berharap ada upaya untuk meneruskan program dan kerjasama yang sudah terjalin ini ditahun-tahun mendatang, bahkan lebih bagus bila TOEI bersedia untuk menerima taruna praktek akhir di kapalnya” harapnya.

Saat dikonfirmasi tentang program ini, Apih Suparlin, A.Pi, MM selaku Ketua Program Studi TPI, “Banyak yang diharapkan dari program kerjasama dengan TOEI Reefer Line Ltd, disamping memperluas jaringan kerjasama yang kedepannya akan dibuat nota kesepahaman (MoU) tentang penyerapan tenaga kerja, kami melihat ada komitmen dan konsistensi TOEI terhadap alumni STP dalam penjenjangan karir diatas kapal”. “Ini kesempatan yang baik ketika generasi muda jepang sudah mulai enggan bekerja di laut karena ada anggapan 3D (dirty, difficult and dangerous), sehingga perusahaan kapal Jepang banyak menyerap tenaga kerja Indonesia untuk menempati posisi crew, bahkan untuk saat ini pelaut Indonesia sudah dipercaya untuk menduduki posisi perwira kapal (officer) baik deck maupun engine” tambahnya. [akusdinar]

Sumber : http://stp.dkp.go.id


Tinggalkan komentar

Kategori